Assalamu’alaikum warrahmatullah hi wabarakatuh.
Hehehehe…. Apa kabar Pembaca sekalian? Semoga baik-baik saja ya di sana. Alhamdulillah saya masih diberi karunia oleh Allah sehingga saya bisa mengisi blog ini lagi.
Nah, untuk kali ini saya mau ngepost ulang artikel bagus yang sebenarnya udah lawas sih, tapi insyaallah tetap bermanfaat bagi kita semua. Semoga saja bisa menambah khasanah ilmu pengetahuan teman-teman sekaligus sebagai bukti bahwa Islam bukan lah agama yang dibuat-buat dan Al-Quran murni dari Allah, bukan buatan Nabi Muhammad S.A.W yang sering dituduhkan mereka-meraka yang sirik kepada Islam.
So, cekidot Gan!
Post ini saya dapatkan dari blog http://rahimimajinasi.wordpress.com/2010/06/12/subhanallah-ada-sungai-di-dalam-laut/.Subhanaallah…. Sekali lagi kita dapati bukti kebenaran Al-Quran pada fenomena alam di sekitar kita. Kali ini ditemukan sungai di bawah laut oleh seorang ahli oceanografer dan ahli selam terkemuka dari Perancis, Mr.Jacques Yves Costeau. Suatu hari saat menyelam di bawah gua di daerah Cenote Angelita, Mexico, orang tua berambut putih yang sering nongol di TV Discovery ini menemui beberapa sekumpulan air tawar-segar berbentuk aluran sungai yang sangat sedap rasanya dan tidak tercampur dengan air laut di sekitarnya, seolah-olah terdapat batas (membran) antar keduanya.
Fenomena yang sangat ganjil sekaligus menakjubkan itu menimbulkan berbagai pertanyaan di benak Jacques, mendorongnya mencari tahu penyebab terpisahnya air tawar dan air asin di tengah-tengah laut. Tidak ada yang bisa menjawab persoalan ini sebelum akhirnya ia bertemu dengan seorang professor muslim yang menjelaskan fenomena ini lewat ayat Al-Quran yang menakjubkan.
Professor muslim tersebut menilik dua ayat dari QS.Ar-Rahman, 55:19-20 yang sering diidentikkan dengan terusan Suez.
“Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu, antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui masing-masing.”
Dalam beberapa kitab tafsir, ayat tentang bertemunya dua lautan tapi tak bercampur airnya diartikan sebagai lokasi muara sungai, di mana terjadi pertemuan antara air tawar dari sungai dan air asin dari laut. Namun tafsir itu tidak menjelaskan ayat berikutnya dari surat Ar-Rahman ayat 22 yang berbunyi “Yakhruju minhuma lu’lu`u wal marjaan” artinya “Keluar dari keduanya mutiara dan marjan.” Padahal di muara sungai tidak ditemukan mutiara.
Oleh karena itu sebagai bukti pendukung lagi, ditukil salah satu ayat Al-Quran, QS.Al-Furqaan, 25:53 yang berbunyi :
“Dan Dialah yang membiarkan dua laut yang mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.”
Terpesonalah Mr.Costeau kepada ayat-ayat Al-Quran tersebut melebihi kekagumannya pada fenomena menakjubkan yang ia temukan di dalam laut. Ia berkata bahwa Al-Quran memang kitab suci yang berisi firman Tuhan seutuhnya, yang seluruh kandungan isinya mutlak benar dan tanpa campur tangan manusia. Alhamdulillah, seketika itu ia masuk islam.
Subhanallah! Al-Quran yang telah ada sejak abad ke tujuh tersebut mustahil bisa menerangkan perihal tersebut bila memang benar Nabi Muhammad lah yang mengarangnya, seperti tuduhan dari orang-orang yang berusaha menjatuhkan kebenaran Al-Quran dan islam. Apalagi pada zaman tersebut jelas belum berkembang peralatan selam yang canggih untuk mencapai lokasi yang jauh terpencil di kedalaman samudera. Hanya pengetahuan dari Illahi lah yang bisa menjelaskan fenomena luar biasa di abad ke-21 ini lewat kitab yang diturunkannya pada abad ke-7. Dan pembuktian kebenaran Al-Quran tidak hanya sekali ini, namun telah berkali-kali terbukti melalui fenomena-fenomena alam yang menakjubkan sesuai dengan firman Allah yang berbunyi :
“Akan Kami perlihatkan secepatnya kepada mereka kelak, bukti-bukti kebenaran Kami di segenap penjuru dunia ini dan pada diri mereka sendiri, sampai terang kepada mereka, bahwa al-Quran ini suatu kebenaran. Belumkah cukup bahwa Tuhan engkau itu menyaksikan segala sesuatu. ” (QS Fushshilat : 53)
Rasulullah s.a.w. bersabda: “Sesungguhnya hati manusia akan berkarat sebagaimana besi yang dikaratkan oleh air.” Bila seorang bertanya, “Apakah caranya untuk menjadikan hati-hati ini bersih kembali?” Rasulullah s.a.w. bersabda, “Selalulah ingat mati dan membaca Al Quran.”
Kamis, Juni 17, 2010 1:25:00 PM
subhanallah....
tapi apa bener itu air tawar..?
kalo dulu di kaskus katanya sekumpulan hydrogen atau apalah lupa aku..
ehehhe sehingga membentuk seperti air.. :P
Jumat, Juni 18, 2010 7:02:00 AM
insyaallah itu air tawar bang oby.
saya juga ga bisa memastikan, kan g pernah ke sana. bang oby ke sana aja buat mastiin :p
Jumat, Juni 18, 2010 8:51:00 PM
Maha Suci Allah...
Ternyata masih banyak sekali rahasia dibalik semua ciptaan-Nya.
Artikel yg menarik tuk diresapi maknanya
Sabtu, Juni 19, 2010 9:09:00 AM
Allah berfirman dalam QS.Fushshilat, 41:53
"Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?"
tugas kita adalah untuk lebih mendalam lagi mempelajari cipataan Allah ini. semoga bermanfaat :)