Garam, Telaga, dan Gelas

Assalamu'alaikum, Sobat Gembala! Masyaallah, lama kali lah aku tak update ini blog. Maaf, kesibukan di kelas 3 SMA menyita banyak waktu.

Sebagai penyegaran, kali ini aku sodorkan sepenggal cerita inspirasi yang bisa menyegarkan pikiran kita. Silahkan direnungi....

**

GARAM, TELAGA, DAN GELAS



Pada suatu pagi, datanglah seorang anak muda yang sedang dirundung banyak masalah. Langkahnya gontai dan air muka yang ruwet. Tamu itu, memang tampak seperti orang yang tak bahagia. Tanpa membuang waktu, orang itu menceritakan semua masalahnya.

Pak Tua yang bijak hanya mendengarkannya dengan seksama. Ia lalu mengambil segenggam garam dan meminta tamunya untuk mengambil segelas air. Ditaburkannya garam itu kedalam gelas, lalu diaduknya perlahan. "Coba, minum ini dan katakan bagaimana rasanya" ujar Pak tua itu.

"Pahit. Pahit sekali" jawab sang tamu sambil meludah kesamping. Pak Tua itu, sedikit tersenyum. Ia lalu mengajak tamunya ini untuk berjalan ke tepi telaga di dalam hutan dekat tempat tinggalnya. Kedua orang itu berjalan berdampingan dan akhirnya sampailah mereka ke tepi telaga yang tenang itu. Pak Tua itu, lalu kembali menaburkan segenggam garam ke dalam telaga itu. Dengan sepotong kayu, dibuatnya gelombang mengaduk-aduk dan tercipta riak air yang mengusik ketenangan telaga itu.

"Coba, ambil air dari telaga ini, dan minumlah". Saat tamu itu selesai mereguk air itu, Pak Tua berkata lagi," Bagaimana rasanya?" "Segar!" sahut tamunya. "Apakah kamu merasakan garam di dalam air itu?" tanya Pak Tua lagi. "Tidak" jawab si anak muda. Dengan bijak, Pak Tua itu menepuk-nepuk punggung si anak muda. Ia lalu mengajaknya duduk berhadapan, bersimpuh di samping telaga itu.

"Anak muda, dengarlah.... Pahitnya kehidupan adalah layaknya segenggam garam, tak lebih dan tak kurang. Jumlah dan rasa pahit itu adalah sama dan memang akan tetap sama. Tapi, kepahitan yang kita rasakan, akan sangat tergantung dari wadah yang kita miliki. Kepahitan itu, akan didasarkan dari perasaan tempat kita meletakkan segalanya. Itu semua akan tergantung pada hati kita. Jadi, saat kamu merasakan kepahitan dan kegagalan dalam hidup, hanya ada satu hal yang bisa kamu lakukan, lapangkanlah dadamu menerima semuanya, luaskanlah hatimu untuk menampung setiap kepahitan itu."

Pak Tua itu lalu kembali memberikan nasehat, "Hatimu adalah wadah itu. Perasaanmu adalah tempat itu. Kalbumu adalah tempat kamu menampung segalanya. Jadi, jangan jadikan hatimu itu seperti gelas, buatlah laksana telaga yang mampu meredam setiap kepahitan itu dan merubahnya menjadi kesegaran dan kebahagiaan".

Bagaimana, Kawan? Siapkah kita menjadikan hati ini seperti telaga? Semoga saja :)

4 Response to "Garam, Telaga, dan Gelas"

  1. MUX SPARROW says:
    Kamis, Juni 16, 2011 5:06:00 AM

    Salam alaikum, subhanallah.. sebuah renungan yang menampar sanubari..

    Yaa Rabb, sanggupkan atas kami mereguk garam kehidupan dari telaga-Mu, bukan dari gelas kekerdilan kami. Amin.

    Seneng akhirnya Dik Tea aktif blogging lagi.. ^^ Oya, beberapa info di blog ini pernah saya pake sebagai referensi.. ada di postingan ini Dek..http://muxlimo.blogspot.com/2010/11/ketika-tuhan-bermain-di-palestina.html

  2. Nduk Tea says:
    Jumat, Juni 17, 2011 4:22:00 PM

    aamiin..

    wah, iya. makasih y, itung2 mempromosikan blog saya juga tuh. hehehe.. :)

    tapi sekarang, alamat blog saya ganti, jd mgk pengunjung yg mengklik link tersebut g bisa nyampe ke blog saya ini. tapi meskipun bgitu, saya tetap senang, dikit2 blog saya ada gunanya juga. hohohoh :D

  3. MUX SPARROW says:
    Sabtu, Juli 09, 2011 9:13:00 AM

    wah, ganti jadi luxavagus ya?? insyaAllah tar diganti juga alamat yang di link postingan deh..btw, kok jarang blogging lagi?

  4. Nduk Tea says:
    Sabtu, Juli 30, 2011 3:02:00 PM

    hihihih... iya neh. padahal udah punya bahan buat ditulis. cuma masih males. hehehe...
    insyaallah puasa update lagi kok :)

Posting Komentar

Bang Alaf beli tawas, mohon maaf bila tak sempat balas :)

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "